Halaman

    Social Items

Buy Now

Standart atau bisa dikenal bernama jagang motor, digunakan untuk mendirikan sepeda motor ketika tidak sedang digunakan. Sebagian orang lebih suka menggunakan standar samping seperti pada ilustrasi di atas. Alasannya adalah karena lebih cepat dan lebih sederhana daripada standar tengah seperti pada ilustrasi yang baik.

Meski seringkali standar samping bisa berdampak negatif pada motor. Sebuah laporan dari Otomotif.kompas.com Analys Technical Service Honda Sales Operation Jakarta Center, Rangga Noviar menjelaskan bahwa sepeda motor yang menggunakan standar samping dengan jangka panjang akan memiliki dampak negatif pada sepeda motor.  "Potensi kerusakan memang ada, tapi kurun waktunya cukup lama, tidak bisa diprediksi. Penggunaan standar samping bikin kondisi motor miring ke satu sisi (kiri). Meski motor tidak digunakan, tapi disadari atau tidak posisi tersebut membuat beban bagi sok depan dan belakang." Tuturnya memberikan penjelasan

Posisi motor yang terlalu sering berposisi menyamping akab meningkatkan hingga 40% beban yang akan bertumpu pada satu shock. Ini dapat merusak guncangan dan menyebabkan kebocoran minyak.

Selain itu, frekuensi penggunaan standar samping menurunkan kualitas bahan ban di sisi kiri. Karena meski tidak dalam posisi jalan, udara di ban otomatis tetap di satu sisi, sehingga ban di sisi kiri mengikis lebih cepat dari sisi kanan.

Ini adalah bahaya bagi sepeda motor. Bagi kami, pengendara juga berbahaya. Bahkan Admin adalah korbannya. Lupa mengembalikan standar samping ke posisi semula, langsung jalan tancap gas. Kecelakaan tak bisa dihindari akibat standar samping membentur gundukan polisi tidur.

Dan cukup sekian dari saya. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Cintai sepedamu dan terutama diri anda sendiri, Gengs. Karena Diri Anda tak ternilai harganya. Setuju?

Inilah Efeknya Jika Terlalu Lama menggunapa Standard Samping Pada Motor

Kim MotoBlog

Standart atau bisa dikenal bernama jagang motor, digunakan untuk mendirikan sepeda motor ketika tidak sedang digunakan. Sebagian orang lebih suka menggunakan standar samping seperti pada ilustrasi di atas. Alasannya adalah karena lebih cepat dan lebih sederhana daripada standar tengah seperti pada ilustrasi yang baik.

Meski seringkali standar samping bisa berdampak negatif pada motor. Sebuah laporan dari Otomotif.kompas.com Analys Technical Service Honda Sales Operation Jakarta Center, Rangga Noviar menjelaskan bahwa sepeda motor yang menggunakan standar samping dengan jangka panjang akan memiliki dampak negatif pada sepeda motor.  "Potensi kerusakan memang ada, tapi kurun waktunya cukup lama, tidak bisa diprediksi. Penggunaan standar samping bikin kondisi motor miring ke satu sisi (kiri). Meski motor tidak digunakan, tapi disadari atau tidak posisi tersebut membuat beban bagi sok depan dan belakang." Tuturnya memberikan penjelasan

Posisi motor yang terlalu sering berposisi menyamping akab meningkatkan hingga 40% beban yang akan bertumpu pada satu shock. Ini dapat merusak guncangan dan menyebabkan kebocoran minyak.

Selain itu, frekuensi penggunaan standar samping menurunkan kualitas bahan ban di sisi kiri. Karena meski tidak dalam posisi jalan, udara di ban otomatis tetap di satu sisi, sehingga ban di sisi kiri mengikis lebih cepat dari sisi kanan.

Ini adalah bahaya bagi sepeda motor. Bagi kami, pengendara juga berbahaya. Bahkan Admin adalah korbannya. Lupa mengembalikan standar samping ke posisi semula, langsung jalan tancap gas. Kecelakaan tak bisa dihindari akibat standar samping membentur gundukan polisi tidur.

Dan cukup sekian dari saya. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Cintai sepedamu dan terutama diri anda sendiri, Gengs. Karena Diri Anda tak ternilai harganya. Setuju?

Tidak ada komentar